Tidur adalah salah satu tanda kekuasaan Allah SWT
terhadap makhluk ciptaannya. Ia bersumber dari Naluri dan kebutuhan dasar hidup Manusia. Setiap
Manusia pasti tidur, tidak seorangpun yang mampu menghidari diri dari tidur
walaupun hanya untuk waktu yang terbatas, Bahkan Para Rasul dan Nabi melakukannya.
Terkait dengan tidur, Allah SWT berfirman ;
“Di Antara
Tanda-tanda kekuasaan Allah adalah tidurnya kalian di Malam Hari”, (QS Al-Rum
[30];23).
Dalam Alquran dinyatakan bahwa salah satu Keajaiban
yang pernah terjadi adalah tidurnya beberapa orang pemuda yang beriman kepada
Allah Swt .didalam sebuah gua ,tiga ratus sembilan tahun lamanya. Allah SWT berfirman sbb:
“,Mereka
menetap didalam gua selama tiga ratus sembilan tahun,” (QS-Al-Kahf [18]:25).
Allah SWT mengajak manusia untuk memikirkan pentingnya
tidur yang merupakan bagian dari siklus hidup sehari-hari yang mencakup
aktivitas dunia dan makluk yang tinggal dipermukaannya. Hal ini di jelaskan
dalam ayat berikut:
“,Kami jadikan
tidur kalian untuk istirahat, malam sebagai pakaian, dan siang untuk mencari
penghidupan,” (QS Al-naba”[78];9-11).
Setiap malam, semua manusia berusaha untuk tidur. Dalam
tidurnya itu, anggota tubuhnya tidak bergerak dan organ-organ didalamnya tidak
bekerja, seluruh tubuhnya tenang dalam lelap,untuk mengembalikan energi,
semangat kehidupan dan kekuatan baru dalam bekerja, berusaha,untuk mengais
rejeki pada siang hari selanjutnya.Begitulah silih berganti dalam siklus yang
berlangsung terus-menerus sepajang hidupnya.
Tanda-tanda yang ada pada tubuh dan anggota badan akan
senantiasa terjadi, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga.
Hal ini diketahui setelah adanya penemuan baru yang
disebut dengan siklus biologis tubuh yang ditemukan setelah berabad- abad
lamanya.
Alquran mengisyaratkan tentang fenomena tersebut.
Allah swt berfirman sebagai berikut:
“, Demi malam
apabila menutupi ( cahaya matahari ).Demi siang apabila terang benderang,” (QS
Al-Lail[92]:1-2.
Malam ibarat tempat tenang dan tabir penghalang. Tidur
adalah ketenangan,ketentraman dan keamanan hidup.
Seseorang memejamkan matanya,ketika itu seolah-olah
indra penglihatannya dan pendengarannya tertutup tabir.
Seakan-akan ada penghalang yang mencegah rangsangan
cahaya atau bunyi yang dalam keadaan normal dapat merambat masuk sehingga,jika
kita merenggangkan kedua kelopak mata mata orang yang sedang tidur,dia tidak
dapat melihat meskipun kedua matanya terbuka.Saat itu pula,organ dan sistim
tubuh beristirahat,otot-otot bisep mengendur,jantung stabil dan berdetak pelan,tensi
darah pada pembuluh arteri melambat,aliran darah stabil,pernafasan menjadi
tenang,pelan dan teratur. Dalam keadaan tidur,organ- organ dan
jaringan-jaringan tubuh memperlambat penyerapan oksigen dan nutrisi lainnya.Aktivitas
sebagian besar kelenjar-kelenjar dalam tubuh pun berkurang,dan susunan saraf
menjadi stabil.Keadaan tenang seperti ini akan terus berlangsung sampai tiba
waktunya bangun dari tidur.secara otomatis, alat-alat tubuh berfungsi seperti sediakala,vitalitas organ
dan jaringan tubuh bertambah,panca indra kembali kepada keadaan semula dan
otot-otot bisep kembali bekerja. Tidur juga memberikan kedamaian,keamanan dan
juga ketentraman kapan pun dilakukan.
Allah SWT
berfirman:
“(Ingatlah) tatkala Allah menjadikan kalian mengantuk
sebagai ketentraman dari-Nya.” (QS Al-Anfal[8]:11)
Setelah
beraktivitas tubuh akan menempuh level semangat yang baru dan siklus biologis
hariannya akan terus berlangsung sampai sore hari. Ketika hari mulai gelap,dia
kembali pulang,Rasa kantuk menyerang membuatnya terlelap dalam tidur.
Siklus ini terjadi berulang-ulang para ilmuwan
menyebutnya circadian rhythm.
Macam (aneka macam) tidur
Allah SWT
berfirman sebagai berikut;
“Dialah Allah tiada Tuhan selain Dia yang Mahahidup
dan Maha Mengurus ( Makluk hidup-Nya ) Dia tidak terkantuk (sinah) dan tidak
tidur (naum),” QS Al-Baqarah[2]:255).
Dalam ayat diatas Allah SWT membedakan antara rasa
kantuk adalah kondisi saat seseorang
kehilangan kesadaran terhadap keadaan sekitarnya untuk waktu yang sangat
singkat,dan kesadaran itu dapat dikembali dengan cepat tanpa membuatnya
tertidur.
Terkadang rasa kantuk terjadi ketika seseorang duduk
atau berdiri, dan keadaan ini tidak membuatnya terjatuh, tentunya waktu ini
benar benar singkat.Mimpi atau perubahan Aktivitas organ dan sistim tubuh
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya tidak mungkin terjadi.
Tidur digambarkan dalam Alquran banyak sebutan.Sebutan-sebutan
itu memiliki penjelasan dan kesan tersendiri. Sebutan ini mencakup seluruh
makna tidur ( naum ), namun tidak mencakup rasa kantuk(sinah).
Berikut beberapa istilah yang dipergunakan kata
al-nu”as. Kata ini ditemukan pada firman Allah swt berikut :
“ ( Ingatlah ) tatkala Allah
menjadikan kalian mengantuk sebagai ketenteraman dari NYA”, QS Al-Anfal[8]:11).
Al-nu”as adalah tidur tidak terlalu lelap,sehingga
tidak ada mimpi yang mengganggu tidurnya.atau al-sabat,yaitu tidur lelap yang
hampir menghilangkan seluruh kesadaran.
Lalu,ada juga kata al-manam.
Ini bisa ditemukan pada ayat berikut :
“Ketika Allah menampakan mereka
dalam mimpi tidurmu,dalam jumlah yang sedikit,” (QS Al-Anfal [8];43)
Mimpi yang
dialami orang tidur adalah kenyataan yang tak terelakan.Setiap orang
mengalaminya,baik anak-anak maupun dewasa,dapat dikatakan bahwa mimpi adalah
keistimewaan dan keadaan yang pasti terjadi pada setiap orang.Permasalahan
sekitar mimpi masih menjadi pertentangan dikalangan para ahli dan dokter
diberbagai tempat.Orang yang matanya,namun dia dapat melihat,membedakan warna,merinci
sesuatu menentukan besar kecil, jauh dekat,pendengarannya menafikan keadaan
dunia nyata yang ada disekelilingnya.Dia tidak dapat mendengar orang-orang yang
sedang bercakap-cakap didalam satu ruangan dengannya akan tetapi,dia mendengar
hal-hal yang tidak didengar oleh orang-orang diruangan itu atau siapa pun juga.
Dia juga mampu mengingat apa yang
didengarnya,merenungkan kejadian itu,dan membuatnya tetap terekam dalam
ingatan,bahkan setelah ia terjaga dari tidur.
(Di kutip dari Ensiklopedia Mukjizat Alqur’an dan
Hadist, Edisi 2, Kemukjizatan Penciptaan manusia).
No comments:
Post a Comment