Big Data adalah fenomena yang terjadi
secara alami akibat perkembangan volume data yang sangat besar, didukung
oleh ketersediaan teknologi implementasinya. Berikut contoh fenomena
Big Data : Google kini memproses 24 petabytes (1 petabytes = 1000
terabytes) data pertahun, 800 juta pengguna Youtube mengunggah lebih
dari 1 jam video per detik, pengguna Facebook mengunggah 10 juta foto
perjam, maka tidak heran jika laju pertumbuhan informasi yang disimpan
adalah 4 kali pertumbuhan ekonomi dunia.
Big Data terdiri dari berbagai jenis
data-data terstruktur dan tidak terstruktur seperti teks, data sensor,
audio, video, klik stream, log file, dan lain-lain. Pandangan dan
pemahaman baru diperoleh ketika menganalisa jenis-jenis data ini secara
bersama-sama. Volume data informasi perusahaan akan terus tumbuh hingga
terabytes, bahkan petabyte. Namun fenomena yang menganggu ini ditentukan
untuk membantu organisasi agar mendorong inovasi dengan memperileh
pandangan baru dan lebih cepat akan pelanggan mereka.
Tantangan Big Data ada pada Information
Strategy, Data Analytic dan Enterprise Information Management. Di bagian
Information Strategy, Anda perlu memanfaatkan kekuatan aset informasi.
Dengan adanya Big Data, perusahaan dapat menemukan cara baru untuk
memanfaatkan sumber informasi untuk mendorong pertumbuhan.
Untuk mengatasi tantangan Data Analytic,
Anda perlu memanfaatkan lebih banyak wawasan dari analitik Big Data
atau dataset yang besar dan kompleks. Selain itu, Anda perlu
memprediksikan perilaku pelangga, trand dan hasil di masa yang akan
datang.
Informasi yang beragan mulai dari
volume, variety, dan velocity akan terus tumbuh. Maka dalam menjawab
tantangan Enterprise Information Management, Anda harus memenej akses
untuk menumbuhkan requirement manajeman informasi yang ekstrem dan
mendorong inovasi dalam pengolahan informasi yang cepat.(**)
No comments:
Post a Comment