Thursday, January 16, 2014

Fenomena Kejahatan Cyber

Siapa yang tak suka menggunakan Facebook?
Situs jejaring sosial yang satu ini sering kali menjadi alasan seseorang menyukai dunia internet. Namun sayangnya, Facebook tak seaman dugaan orang selama ini. Mengapa? Latar belakang penggunanya yang bervariasi membuat situs ini menjadi rentan terhadap kejahatan. Terutama bagi pengguna muda yang baru saja menggunakan internet. Umumnya mereka berpikir bahwa jaringan sosial nomor satu dunia itu merupakan tempat bergaul yang aman di internet. Nemun, fakta bahwa Facebook adalah jejaring sosial paling populer di negeri ini menjadi peluang bagi para user nakal yang ingin memanfaatkan kelengahan user lainnya. Pelaku kejahatan bisa pergi ke mana pun ia mau melalui jaringan. 'Para penyerang' bisa menyamar menjadi teman pengguna yang kemudian mengirimkan spam. Pada akhirnya mereka akan diarahkan ke situs yang mencuri sejumlah informasi pribadi serta menyebarkan virus. Peretas-peretas itu kemudian menginfeksi PC pengguna dan identitasnya, serta digunakan untuk tindak kejahatan.

Pihak Facebook sendiri berusaha mengendalikan keamanan situs mereka melalui markasnya di Palo Alto, California. Di tempat itu tim keamanan menyeleksi spam dan situs-situs berbahaya yang berusaha mengincar pengguna mereka. Keamanan tingkat tinggi seperti itu seharusnya bisa membuat Facebook lebih aman ketimbang surfing di internet. Tapi hukum keseimbangan ekuivalensi juga berlaku untuk fenomena yang satu ini. Para kriminal cyber juga tak menyerah. Mereka bisa menerobos filter keamanan situs yang berdiri sejak 2004 itu. Makin besar serangan itu, menjadi bukti bahwa penggunanya semakin banyak. Selama ini orang menilai Facebook adalah media yang aman di internet. Tapi Facebook adalah ladang yang subur bagi penjahat cyber untuk mencari korban. Empat ribu varian virus Koobface juga siap menginfeksi korbannya, jika tidak hati-hati.

Dua tahun lalu, situs jejaring sosial MySpace milik News Corp adalah tempat paling popular bagi penjahat cyber untuk mengail korbannya. Pakar keamanan sudah menduga user Facebook yang naik drastis dari 120 juta di Desember 2008, menjadi lebih dari 200 juta pada saat ini bakal menarik penjahat. Facebook saat ini sedang menjadi trend. Penjahat pergi kemana orang pergi. Facebook yang begitu populer, tak akan dilewatkan begitu saja oleh penjahat cyber, dan menjadikannya sebagai ladang untuk menyebar penipuan dan mengeksplotasi korban tak berdosa. Penjahat semacam ini mencari korban dengan menguasai akun tertentu, melalui berbagai cara sehingga user tidak sadar telah menyerahkan passwordnya. Melalui akun itu, penjahat kemudian memposting pesan layaknya dari teman yang dikenal. Untuk mendapat korban lebih banyak, penjahat mengirim spam agar calon korban yang baru mengujungi situs pencuri informasi pribadi serta situs penyebar virus.

Facebook berusaha keras menangani keamanannya mengimbangi kemajuan para user 'nakal'. Perusahaan ini bekerja keras memfilter spam dan software berbahaya yang membidik membernya. Meskipun jumlah user situs ini terus naik, tapi persentase serangan yang sukses tidak naik. Selama lima tahun terakhir, serangan hanya kurang dari 1% dari total member. Sebagai perbandingan data FBI menunjukkan sekitar 3% pendapatan rumah tangga AS dirampok pada 2005. Keamanan adalah balapan kekuatan, server terus memperbarui sistem dan membangun sistem baru untuk mengatasi ancaman baru. Facebook memiliki sebuah sistem, jika aktivitas kriminal terdeteksi secara otomatis mencari pola yang sama dan menghapus email berbahaya. Facebook juga melakukan reset password jika akun dikuasai oleh pihak lain. Salah satu ancaman yang paling nyata adalah Koobface. Virus ini bisa mengambil alih PC korbannya hanya dengan mengklik email spam. Virus ini telah memanaskan MySpace setahun lalu, dan pembuatnya kini fokus menyebarkannya lewat Facebook.

McAfee pembuat software keamanan terbesar kedua di dunia mengatakan varian Koobface melonjak empat kali lipat menjadi 4.000 macam bulan lalu. Karena Facebook sistem tertutup, jadi kondisi ini cukup keuntungan. Sekali pesan spam tedeteksi, sistem bisa menghapus semua pesan yang ada di inbox di seluruh situs. ternyata masalah keamanan di Facebook itu bukan hal main-main. Situs fbhive.com baru-baru ini merilis permasalahan pada Facebook di mana informasi pribadi user bisa ditampikan hanya dengan teknik hacking sederhana. Setelah pengumuman itu, Facebook segera membenahinya. Bahkan Yale University juga mengingatkan mahasiswanya untuk berhati-hati saat menggunakan Facebook. Hal itu setelah beberapa laptop terinfeski malware karena akses ke Facebook. Yang perlu diingat pengguna Facebook harus terus waspada saat menggunakan Facebook dan bertanggung jawab atas keamanannya sendiri. Provider berusaha sebaik mungkin agar Facebook aman, tapi kami tidak bisa menjamin itu, mengingat Facebook di syarat dan ketentuannya yang dipastikan sebagian besar member tidak pernah memperhatikannya.
Faktanya, seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna, persentase serangan yang sukses juga terus berada di angka yang sama. Menata keamanan cyber itu bak perang senjata. Mereka harus selalu memperbarui sistem dan membangun yang baru. Hal tersebut harus dilakukan untuk mengatasi ancaman yang baru dan terus berevolusi. Saat aktivitas kriminal terdeteksi pada sebuah akun, maka keamanan situs secara otomatis mencari pola yang sama di akun-akun lainnya. Secara otomatis, e-mail jahat akan terhapus dan akun yang terinfeksi harus segera menciptakan kata kunci baru. Facebook bahkan sedang menyelidiki dan menganalisis cyber crime, serta menganjurkan pengguna untuk lebih bertanggung jawab terhadap keamanan situs mereka sendiri. Pengguna memang biasanya mempercayakan masalah keamanan pada situs, sebab banyak yang tak mengerti seperti apa ancaman keamanan itu. Ini sama saja berjalan di jalanan yang padat dan langsung mempercayai siapa pun yang berpapasan dengan kita.

Setiap tahunnya, kejahatan cyber menyebabkan perusahaan dan individual AS merogoh kocek hingga miliaran dolar. Penjahat ini banyak berterimakasih kepada situs jejaring sosial seperti Facebook, karena mereka bisa bebas mengekspos beberapa target yang sama sekali tak mengerti berada di dunia mana. Dua tahun lalu, penjahat cyber dan para peretas nongkrong di situs MySpace milik News Corp. Kini Facebook adalah mainan baru mereka, dengan pengguna yang terus melonjak. Per Desember 2008, pengguna terdaftar yang awalnya 120 juta orang itu menjadi 200 juta orang per hari ini. Artinya, 200 juta target yang rentan terhadap cyber crime.

Maraknya modus penyerangan melalui internet, makin membuat para pengguna jasa layanan tersebut untuk dituntut ekstra berhati-hati ketika ingin mengunjungi situs tertentu. Namun demi menjaga keamanan dan kenyaman ketika sedang online, tidaklah diperlukan pengetahuan maupun keahlian khusus tentang kejahatan di dunia maya. Kini para pengguna awam pun dapat dapat berinternet dengan nyaman dengan menjalankan langkah-langkah sebagai berikut. 

1. Melindungi Komputer.
Hal paling mendasar yang dapat dilakukan pengguna komputer untuk menjaga keamanan adalah, dengan menggunakan tiga teknologi murah: aplikasi anti virus, aplikasi anti-spyware dan firewall. Bahkan, beberapa perusahaan penyedia jasa keamanan internet, ada yang telah menyediakan ketiga aplikasi tersebut dalam satu paket murah yang mudah digunakan.

2. Melindungi identitas Anda.
Jangan pernah untuk mengumbar data pribadi anda di Internet. Baik itu, nomor kartu tanda penduduk, tanggal lahir, dan lain-lain. Karena hal tersebut sangat berharga dan dapat disalahgunakan.

3.Melindungi anak-anak.
Anak-anak adalah sasaran yang paling rentan di dunia maya. Memantau kegiatan mereka ketika sedang online mutlak dibutuhkan, untuk memudahkannya telah tersedia aplikasi yang akan membantu anada utuk melindungi sang buah hati.

4. Selalu Up-to-date.
Penyerangan melalui internet banyak sekali yang memanfaatkan ‘celah’ pada sistim komputer anda. untuk itu, update harus sering dilakukan. Dan untuk memudahkan penggunanya, beberapa aplikasi telah menyediakan fitur update berkala secara otomatis.

5. Amankan Email.
Email adalah salah satu alat penyerangan yang paling sering digunakan. Banyak sekali, modus penipuan yang dilakuakn melalui email palsu. Untuk itu ada baiknya para pengguna komputer agar lebih jeli ketika menerima email.

6. Melindungi account.
Menggunakan password yang ’sulit’ merupakan tindakan cerdas guna menghindari pencurian data.

7. Membuat salinan.
Ada baiknya para pengguna komputer membuat salinan dari dokumen pribadinya, entah itu foto, musik, atau yang lainnya. Hal tersebut sangat berguna jika terjadi pencurian data atau kesalahan sistim.

8. Tentukan Pilihan.
Jika sesutu terjadi dan anda membutuhkan pertolongan, pastikan anda memilih layanan yang tepat yang dapat membantu anda.

9. Cari Informasi.
Memantau perkembangan informasi pada salah satu penyedia jasa layanan kemanan internet juga diperlukan, salah satunya adalah pada National Cyber Alert System yang berasal dari Amerika. Dengan informasi yang didapat, pengguna diharapkan dapat mengetahui jenis pennyerangan yang sedang marak terjadi.

10.Ikut Melibatkan Sekolah.
Ikut berpartisipasi melalui instansi pendidikkan seperti sekolah, guna memperkenalkan kepada siswa perihal mengenai keamanan internet. Materi yang ingin disampaikan pun dapat diunduh melalui beberapa situs penyedia jasa keamanan internet...

 Dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment